Desa Sewaka adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Pemalang. Desa ini terkenal dengan pertaniannya yang melimpah. Begitu pula dengan keadaan lingkungan yang sangat religius. Dengan potensi kronik sejarah dapat di telusuri asal mula Desa Sewaka ini.
Berdasarkan eksistensi Pemalang pada abad ke XVI yang di hubungkan dengan catatan dari Rijklof Van Goen dan sumber dari W. Fruin yang menyatakan bahwa pada tahun 1575 Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah yang merdeka di Pulau Jawa dan di pimpin oleh seorang raja. Dalam perkembangannya Senopati dan Panembahan Sedo Krapyak dari Mataram Islam menaklukan daerah-daerah tersebut termasuk Pemalang. Sejak saat itu Pemalang menjadi daerah vassal Mataram Islam yang di perintah oleh raja bawahan / vassal.
Sebuah prasasti ditemukan di nisan makam kesepuhan yang di percaya menjadi awal mula sejarah Desa Sewaka. Walaupun nisan makam ini sudah tidak begitu terawat tetapi prasasti ini tetap dipercaya sebagai salah satu peninggalan yang bersejarah.
Di telusuri dari cerita turun temurun masyarakat, Desa Sewaka ini sebenarnya berasal dari kata Pasewakan yang artinya tempat untuk berkumpul. Memang Desa Sewaka ini merupakan salah satu desa tertua yang ada di Kecamatan Pemalang. Dahulu Pasewakan ini adalah tempat yang sering di gunakan untuk berkumpul bagi para pemula yang ingin berguru di perkumpulan ini. Karena pengucapan masyarakat yang semakin berubah Pasewakan berubah menjadi Sewaka.
Perlu di ketahui Desa Sewaka ini memiliki 6 dusun diantaranya adalah Dusun Sigentong, Dusun Kranggan, Dusun Sewaka, Dusun Cengis, Dusun Karanglo, dan Dusun Mongkrong.
Secara administratif Desa Sewaka telah mengalami 4 kali pergantian Kepala Desa yaitu Bapak Takrip Tanimulya, Bapak menjadi Kepala Desa pertama, menjabat antara 1951-1986, yang kedua yaitu Bapak Tugiman menjabat antara 1986-1994, Bapak Toto Sugiharto menjadi Kepala Desa yang ketiga dengan periode tahun 1994-2012. Sampai sekarang jabatan Kepala Desa diisi oleh Bapak Kustomo.
Secara geografis Desa Sewaka terletak di sebelah selatan kantor Kecamatan Pemalang dengan jarak kurang dari 1 km menuju ibu kota Kabupaten Pemalang, Batas wilayah Desa Sewaka yaitu Utara : Desa Saradan, Selatan : Paduraksa,Kramat, Timur : Desa Saradan, dan Barat : Desa Mengori.
Desa Sewaka merupakan salah satu Desa yang termasuk dalam Desa yang padat penduduk dengan jumlah kurang lebig 8.000 jiwa. Penghasilan utama dari Desa Sewaka adalah hasil pertanian berupa padi. Ada pula hasil bumi yang besar kedua adalah tebu. Potensi lahan yang digunakan untuk pertanian sebesar 76 Ha dan perkebunan sekitar 81 Ha.
Aktifitas keseharian masyarakat Desa Sewaka sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai religius. Banyak kegiatan keagamaan rutin dilaksanakan tiap waktu.
Terdapat satu makanan khas di Desa Sewaka ini yaitu gempolan. Gempolan adalah makanan yang terbuat dari beras diolah menjadi bentuk bulat kemudian disajikan dengan santan. Gempolan merupakan salah satu makanan yang hanya diproduksi di satu dusun di Desa Sewaka yaitu Dusun Cengis.
Selain keadaan alam dan potensinya, masyarakat Desa Sewaka sangat ramah dalam menerima pendatang baru. Lingkungan sosial yang secara alamiah terbentuk ini mempermudah Desa Sewaka dalam pengembangan Desa ataupun kemajuan Desa.